Saturday 28 February 2015

DUCK VS SWAN ( Ketika Fisik Menjadi Prioritas )



                                                                                                         Hallo, reader …!!
Judul yang saya angkat diatas mungkin masih ada yang bertanya-tanya, apakah penulis menulis tentang adu bebek vs angsa ? tentu tidak. Judul diatas hanya sebuah kiasan dari penilaian masyarakat tentang fisik seseorang. Dimana ketika paras kita dirasa kurang indah dipandang maka kita akan dianalogikan seperti bebek (red: jelek). Sebaliknya  orang yang memiliki paras yang indah dan nyaman dipandang mata dianalogikan seperti angsa (red: indah/cantik).

Anda setuju ???
Tentu pembaca punya penilaian masing-masing mengenai fenomena diatas. Namun, satu hal yang tidak bisa kita hindari adalah terkadang penilaian tersebut justru menimbulkan banyak konflik dalam kehidupan sosial, seperti diskriminasi hingga tindakah bully disekolah. Dampaknya, masyarakat cenderung menganggap bahwa penampilan adalah hal yang penting guna menunjang kehidupan dimasa depan.

Hal itu dapat kita lihat dari maraknya foto yang diedit sedemikian rupa dimedia-media sosial. Walaupun kita tidak pantas untuk men-judge begitu saja. Akan tetapi jika kita melihat pada sisi yang lain, bukankah kita akan bertanya, kenapa orang-orang banyak melakukan hal tersebut ? apakah mereka kurang percaya diri sehingga harus mempermak penampilan mereka melalui photo editor ? atau hal itu dilakukan hanya untuk sekedar candaan belaka ?. Tidak dapat dipungkiri bahwa penampilan yang sempurna adalah yang begitu diidamkan hampir kebanyakan orang. Karena terkadang penampilan secara tidak adil membuat seseorang memperoleh ketenaran dalam waktu semalam. Sebut saja, tenarnya Pedagang Getuk Cantik, Tukang Tambal Ban Cantik, Polisi Ganteng, Hakim Ganteng, Teman artis yang cantik, dan lain sebagainya. Kita lihat, mengapa mereka bisa tenar dalam sekejap tanpa harus melakukan usaha yang keras ???

Bukankankah itu karena kita begitu memprioritaskan penampilan fisik. Kita merasa aneh ketika seseorang berparas indah melakukan pekerjaan yang tidak sebanding dengan penampilan mereka. Dan kita pula penasaran secantik atau setampan apa mereka ?.
Jika seperti itu, apakah sudah nasib buruk bagi mereka yang dilabelkan THE UGLY DUCK ?. Sehingga banyak orang beramai-ramai mempoles penampilan mereka hingga ketahap operasi untuk memperoleh kebahagiaan. Tentu tidak bukan ?

Kita harus sadar bahwa fisik bukanlah segalanya bagi manusia. Karena ibarat sebuah karya seni, sebuah karya yang indah tidak akan berharga ketika tidak memiliki jiwa. Karya seni yang menurut kita tidak berharga justru menjadi incaran para kolektor dan dilelang dengan harga fantastis. Bukankah  itu sebuah fakta, bahwa keindahan sesungguhnya dari sebuah karya seni hanya bisa dilihat oleh orang yang benar-benar mengerti betapa berharganya karya tersebut. Manusia mungkin ada yang kurang secara fisik dan paras, tapi bukan berarti dia tidak berharga. Karena sesungguhnya nilai unggul manusia itu ada pada kedewasaan jiwa mereka.

Disini penulis sama sekali tidak bermaksud menyudutkan salah satu pihak. Hanya saja bercerita tentang opini penulis mengenai topik diatas. Bukan salah kita terlahir cantik atau buruk, karena yang lebih penting adalah kesadaran kita bahwa penampilan kita bukanlah segalanya. Sehingga kita tidak merasa minder atau bangga akan penampilan kita sendiri. Karena sejatinya semua milik kita itu adalah pemberian. Sehingga kita perlu bertanggung jawab mengenai apa-apa yang telah kita miliki. Sampai disiini sulu. Penulis sangat membuka pintu lebar bagi yang bersedia memberikan kritik dan saran dikolom komentar. Sekian ...


No comments:

Post a Comment