Sunday, 1 March 2015

CINTA YANG KITA KENAL ( Romansa Sejenis dan Antar Jenis )

Cinta adalah kata yang kaya akan makna. Seluruh pelosok negeri bahkan dunia mengenalnya dengan nama yang berbeda. Atau kadang juga dimaknai secara berbeda oleh  masing-masing kalangan berdasarkan nilai—nilai budaya mereka. Karena berkaitan erat dengan emosi dasar manusia, sehingga kata ini menjadi hal sangat familiar ditelinga kita.

Seperti apakah cinta yang anda kenal ?
Mungkin kita banyak melihat gambaran cinta dari berbagai media. Drama, musik, artikel, bahkan gambar. Masing-masing menggambarkan cinta dengan cara dan ciri khas yang berbeda.
Dalam cinta yang berkaitan dengan keintiman antar individu, bisa dikatakan anda dua kisah cinta yang dirasakan manusia. Pertama, cinta antar jenis, yaitu cinta yang dirasakan indvidu kepada lawan jenisnya. Entah dari pria ke wanita atau wanita ke pria. Cinta ini dianggap sebagai hal yang lumrah terjadi di masyarakat, karena dikatakan bahwa sudah kodrat manusia untuk memiliki ketertarikan kepada lawan jenisnya. 

Adapun yang kedua adalah cinta sesama jenis, yaitu cinta yang dirasakan individu kepada sesama jenisnya. Entar sesama pria maupun sesama wanita. Dimana layaknya cinta antar jenis, cinta ini pun didorong oleh perasaan untuk memiliki keintiman. Kisah cinta inilah yang dianggap abnormal oleh masyarakat karena menyimpang dari kodrat manusia itu sendiri. Sehingga, banyak diantara individu yang memiliki kisah cinta ini mengalami masa-masa sulit karena harus bertentangan dengan masyarakat yang memiliki penilaian buruk atas mereka. Walaupun ada beberapa wilayah yang menerima kehadiran mereka sebagai wujud toleransi atas hak-hak kemanusiaan.

Topik mengenai hal ini bahkan menimbulkan pro kontra dikalangan masyarakat. Dari masyarakat biasa hingga setingkat pemerintah memperbincangkan topik ini walau akhirnya tidak memiliki hasil akhir apakah hubungan tersebut dapat diterima atau tidak sebagai hubungan manusia yang normal. 

Menurut penulis pribadi, cinta itu adalah dorongan emosi keintiman dari interaksi antar individu. Dimana ketika mengabaikan nilai-nilai budaya dan sosial, maka bukanlah hal yang abnormal ketika emosi itu muncul walaupun sesama jenis. Akan tetapi, tempat manusia hidup adalah lingkungan sosial. Dimana didalamnya tertanam nilai-nilai moral dan budaya serta tatakrama yang menjadi dasar dari harmonisnya hubungan sosial masyarakat. Sehingga, hal apapun yang dapat merusak keharmonisan tersebut akan dianggap menyimpang dari kacamata sosial dan budaya. Sama halnya dengan hubungan cinta antar jenis, walaupun merupakan hal yang lumrah bagi manusia. Akan tetapi, ketika hubungan tersebut melewati norma-norma yang ada, maka hal itu juga bisa dikategorikan sebagai penyimpangan. Sebagai contoh, indonesia ada negara yang sangat kental dengan  nilai-nilai budaya. Sehingga, adalah sebuah penyimpagan ketika terjadi hubungan keintiman tanpa hubungan yang sah secara hukum. 

Pandangan masyarakat luas kadang salah fokus terhadap sebuah hubungan individu. Dimana hubungan yang normal kadang tidak disalahkan ketika mencederai nilai-nilai yang ada. Seharusnya kita harus lebih jelih dalam menilai fenomena tersebut. Bukanlah perasaan cinta yang kita labelkan normal atau tidak normal, melainkan tindakan individu tersebut dengan mengatas namakan emosi merekalah yang harus kita kritisi. Sehingga tidak adil, ketika mereka yang memiliki perasaan cinta sejenis langsung mendapat perlakuan diskriminasi dan penilaian buruk bahkan ketika mereka belum benar-benar melakukan tindakan yang tercela. Disisi lain, mereka yang jelas-jelas melanggar norma-norma budaya dengan mengatas namakan emosi mereka sangat jauh dari kata abnormal dimata kebanyakan orang.

Inti dari uraian di atas, penulis mengajak para pembaca sekalian untuk lebih bijak dalam menilai sesuatu. juga jangan melangkahi nilai-nilai budaya dan sosial kita hanya karena ego kita sendiri. Kita harus bisa memilah mana yang baik dan tidak baik bukan hanya untuk pribadi kita, tetapi juga untuk keharmonisan hubungan kita dengan lingkungan sosial setempat. Terima kasih.